Regenerasi Politik Daerah Terhambat Politik Dinasti
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago berpendapat praktik politik dinasti dapat membahayakan keberlangsungan demokrasi. Pasalnya, kekuasaan hanya berputar di kalangan keluarga.
"Ini sangat berbahaya," ujar Pangi di Jakarta.
Efek lainnya, menurut Pangi, membuat rekrutmen politik menjadi macet, efek mengganggu rotasi kekuasaan secara reguler. Itu karena politik dinasi akan berkutat di lingkaran yang sama.
Praktik seperti ini berpotensi terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pasalnya, istri Bupati Bandung Barat Abu Bakar, Elin Suharliah, berencana mencalonkan diri pada pilkada mendatang.
Mencontoh kasus Elin di Kabupaten Bandung Barat, Pangi mengatakan, regenerasi politik yang tercipta nantinya akan seperti arisan keluarga.
"Yakni satu keluarga memimpin satu daerah tanpa jeda. Ini tak boleh dibiarkan terus terjadi. Harus dihentikan dengan regulasi dan kebijakan yang lebih tegas dan sanksi keras."
Apalagi, Pangi melanjutkan, politik dinasti selalu dekat dengan kasus korupsi. "Banyak yang tersandera kasus korupsi," ujarnya.
Di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Bupati Abu Bakar diduga terkait kasus SK CPNS palsu yang menimbulkan kerugian hingga Rp 16,7 miliar. Kasus ini sudah dilaporkan Aliansi Masyarakat KBB ke KPK.
Jika politik dinasti dibiarkan, kursi kepala daerah bakal jadi hadiah arisan keluarga
- HUT ke-24 Banten, HMI Serang Serukan Lawan Politik Dinasti
- Geruduk KPK, Massa Minta Dinasti Ini Diproses Hukum
- Eks Anggota Tim Mawar Menilai Pilkada Bisa Ciptakan Politik Dinasti
- Analisis soal Duet Anies - Ahok atau dengan Kaesang, Ada Kata Dendam
- Mantu Jokowi Bakal Maju Pilbup, Timnas AMIN: Patut Dipertanyakan Motifnya
- Momen Cak Imin Berselawat di Kampanye Akbar, Sindir Politik Dinasti dan Konstitusi Hancur