Regina Art Monologue Project Siap Dipentaskan di Eropa, 5 Hari Lagi Bertolak ke Berlin
Untuk pentas di benua Eropa, Joane mengaku sudah lima kali latihan.
Sifatnya lebih mengulang, karena sudah pernah dipentaskan di Meksiko dan Amerika.
Pada kesempatan sama, Sutradara dan pemain dalam Regina Art Monologue Project Wawan Sofwan menambahkan secara garis besar pementasan di benua Eropa ini sama seperti yang sudah dipentaskan sebelumnya.
Namun, kata Wawan, pesan yang ingin disampaikan dari dua monolog Regina Art ini bahwa harus berani bicara dan menentang setiap kekerasan seksual kepada wanita.
"Kami harus saling support dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memerangi kekerasan seksual," ujarnya.
Sebagai informasi, dua judul monolog Regina Art yang akan dipentaskan adalah monolog 'Besok Atau Tidak Sama Sekali' yang ditampilkan Wawan Sofwan.
Monolog ini berkisah tentang perjuangan batin Soekarno sang Proklamator, sesaat sebelum proklamasi.
Lalu, monolog 'Cotton Candy' karya E.D.Jenura, yang ditampilkan Joane Win, menceritakan tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya.
5 hari lagi bertolak ke Berlin, Regina Art Monologue Project siap dipentaskan di Eropa. Simak selengkapnya.
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Pohon Soekarno dan Bodhi Hiasi Ruang Terbuka Hijau di Universitas Atma Jaya
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Tiga Presiden
- Di Taman Soekarno Uzbekistan, Megawati Menanam Pohon Platanus Orientalis