Regulasi GTL1 Dinilai tak Mengacu FIFA
jpnn.com, MAKASSAR - Regulasi baru Gojek Traveloka Liga 1 (GTL1) yang dikeluarkan PSSI dianggap jauh dari aturan FIFA.
CEO PT PSM, Munafri Arifuddin mengatakan, ada beberapa regulasi yang diterapkan PSSI di GTL 1 perlu dikaji ulang. Dan itu yang sedang dilakukannya saat ini.
Seperti, penggantian lima pemain dalam satu pertandingan dan mengenai regulasi U-23.
Menurutnya, pergantian lima pemain dan mewajibkan klub merekrut lima pemain U-23 dan memainkan tiga di antaranya selama 45 menit nyaris tak pernah terdengar diterapkan di liga manapun. Kecuali di Indonesia.
Apabila itu, kata dia, tetap dipaksakan untuk diterapkan, bisa saja regulasi itu akan menjadi sindiran penyelenggara liga lainnya di luar negeri.
"Idealnya sebuah regulasi harus mengacu aturan FIFA," katanya.
Mantan pelatih PSM, Syamsudin Umar menilai yang dilakukan PSSI merupakan perubahan yang baik demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Karena itu, apapun keputusannya harus didukung. Khususnya, soal penerapan pemain muda.
Regulasi baru Gojek Traveloka Liga 1 (GTL1) yang dikeluarkan PSSI dianggap jauh dari aturan FIFA.
- Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Gagal Penuhi Target, PSSI Evaluasi Shin Tae Yong?
- Tanpa Pemain Diaspora PSSI, Shin Tae Yong Hanya Pelatih Biasa
- Ternyata Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pesan Tegas Erick Thohir untuk Shin Tae Yong: Jangan Banyak Mengeluh, Fokus di Program
- Timnas Indonesia Gagal Mengalahkan Laos, Erick Thohir tidak Puas