Regulasi Tak Beres, Otda Tak Sukses

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kian Merosot

Regulasi Tak Beres, Otda Tak Sukses
Regulasi Tak Beres, Otda Tak Sukses
Dalam kesempatan itu bos Gemala Group itu juga menilai terhambatnya investasi di daerah telah menyebabkan merosotnya pertumbuhan ekonomi daerah. “Penurunan pertumbuhan ekonomi daerah saat ini rata-rata sekitar 50 persen,” sebutnya.

Sofjan menyebut bahwa pemda yang berhasil membangun daerahnya tak lebih dari 10 persen dari sekitar 500 kabupaten/kota di Indonesia "Yang berhasil menerapkan otonomi daerah (otda) ada, tetapi hanya sedikit, tak lebih dari 10 persen. Contohnya, Surakarta dan Gorontalo,” sebutnya.

Sedangkan penurunan pertumbuhan ekonomi terparah terjadi di Papua dimana rata-rata pertumbuhan dalam kurun waktu 2001-2007 hanya sebesar 0,66 persen dari sebelumnya yang mencapai 14,19 persen. Bahkan untuk wilayah DKI  Jakarta juga mengalami penurunan dari 8,99 persen menjadi 5,71 persen.

Sofjan mengatakan, tidak suksesnya otonomi daerah juga disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah permasalah sumber daya manusia (SDM), di mana kemampuan SDM daerah masih sangat jauh dari yang diharapkan. Selain itu, persoalan infrastruktur juga masih menjadi penghambat. "Infrastruktur juga sangat rendah di daerah, listrik di Kalimantan saja sering mati,  bagaimana investor mau masuk?” tuturnya. (cha/JPNN)

JAKARTA - Ketua pembina Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah Sofjan Wanandi mengatakan, otonomi daerah (otda) yang telah diterapkan selama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News