Regulasi Tak Beres, Otda Tak Sukses
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kian Merosot
Kamis, 13 Agustus 2009 – 19:58 WIB
Dalam kesempatan itu bos Gemala Group itu juga menilai terhambatnya investasi di daerah telah menyebabkan merosotnya pertumbuhan ekonomi daerah. “Penurunan pertumbuhan ekonomi daerah saat ini rata-rata sekitar 50 persen,” sebutnya.
Baca Juga:
Sofjan menyebut bahwa pemda yang berhasil membangun daerahnya tak lebih dari 10 persen dari sekitar 500 kabupaten/kota di Indonesia "Yang berhasil menerapkan otonomi daerah (otda) ada, tetapi hanya sedikit, tak lebih dari 10 persen. Contohnya, Surakarta dan Gorontalo,” sebutnya.
Sedangkan penurunan pertumbuhan ekonomi terparah terjadi di Papua dimana rata-rata pertumbuhan dalam kurun waktu 2001-2007 hanya sebesar 0,66 persen dari sebelumnya yang mencapai 14,19 persen. Bahkan untuk wilayah DKI Jakarta juga mengalami penurunan dari 8,99 persen menjadi 5,71 persen.
Sofjan mengatakan, tidak suksesnya otonomi daerah juga disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah permasalah sumber daya manusia (SDM), di mana kemampuan SDM daerah masih sangat jauh dari yang diharapkan. Selain itu, persoalan infrastruktur juga masih menjadi penghambat. "Infrastruktur juga sangat rendah di daerah, listrik di Kalimantan saja sering mati, bagaimana investor mau masuk?” tuturnya. (cha/JPNN)
JAKARTA - Ketua pembina Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah Sofjan Wanandi mengatakan, otonomi daerah (otda) yang telah diterapkan selama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- ABPPTSI Mengadu ke Mendiktisaintek, Banyak Masalah Serius
- Honorer yang Sulit Daftar PPPK Tahap 2 Bisa Praktikkan Solusi MenPAN-RB
- PT KSEI Gandeng Yayasan Felix Maria Go Bagikan Susu dan Biskuit Bergizi di NTT
- Menteri Impas: 16 DPO Internasional Ditangkap Sepanjang 2024
- Waka MPR Sebut Layanan & Kualitas Kesehatan Masyarakat Harus Direalisasikan
- Dukung Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ciliwung, Pertamina: Memiliki Manfaat Besar