Rehab Sekolah Lewat Tender Dinilai Merugikan
Minggu, 27 November 2011 – 22:04 WIB

Rehab Sekolah Lewat Tender Dinilai Merugikan
BOGOR--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menilai, mekanisme pembangunan ruang kelas lebih baik menggunakan sistem swakelola dibandingkan dengan proses tender. Menurutnya, dengan swakelola dapat menghemat anggaran 25-30 persen.
"Kalau melalui proses tender terkena pajak 11-12 persen dan keuntungan bisnis 15 persen. Kami juga sangat yakin dengan pola sekolah sendiri yang pegang uang. Tidak ada ceritanya sekolah pingin jelek-jelekan, tetapi ingin yang terbaik," terang Nuh saat meninjau SMPN 1 Gunung Sindur Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Minggu (27/11).
Baca Juga:
Selain nilai riil yang digunakan lebih efektif dibandingkan dengan tender, Nuh mengungkapkan ada keuntungan lain dengan menerapkan swakelola. Dicontohkannya, di SDN Kendayakan Kragilan, dengan dana rehabilitasi Rp 196 juta untuk tiga lokal dapat menambah satu lokal untuk guru dan untuk sanitasi. Keuntungan lainnya adalah dapat menciptakan lapangan kerja.
"Setelah menerapkan sistem swakelola, berikutnya dilanjutkan dengan prinsip manajemen berbasis sekolah. Sekolah lebih tahu ruang kelas yang harus diperbaiki, serta kualitas perbaikannya," tukanya.
BOGOR--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menilai, mekanisme pembangunan ruang kelas lebih baik menggunakan sistem swakelola
BERITA TERKAIT
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025
- Siapkan Tenaga Kerja Terampil Sektor Telekomunikasi, TBIG Berkolaborasi dengan SMK