Rehabilitasi Irigasi Tingkatan Produksi Padi Hingga 8,21 Juta Ton

jpnn.com, JAKARTA - Rehabilitasi irigasi yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti berhasil mendongkrak produksi pangan.
Dalam kurun waktu 2015 hingga April 2019 dampak dari kegiatan tersebut mampu meningkatkan produksi padi sebanyak 8,21 juta ton.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, sejak pemerintah melaksanakan program rehabilitasi jaringan irigasi tahun 2015 hingga 2019 telah berdampak siginifikan dalam peningkatan produksi pangan, khususnya padi.
"Bukan hanya lahan sawah yang dapat terairi kini mencapai 3,129 juta hektar (ha), tapi juga indeks pertanaman (IP) naik 0,5. Dampak lebih lanjutnya adalah pada peningkatan produksi sebanyak 8,21 juta ton," ujar Sarwo Edhy, Senin (10/6).
Selain mampu meningkatkan produksi, rehabilitasi jaringn irigasi juga mampu mempertahankan produksi padi sebesar 16,36 juta ton.
Artinya, total produksi padi selama lima tahun pada daerah yang terkena kegiatan rehabilitasi mencapai 24,37 juta ton.
“Karena berdampak siginifikan, kami berharap program ini dapat dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang,” harapnya.
Karena dampaknya cukup nyata, Sarwo Edhy berpesan agar petani yang tergabung dalam P3A atau kelompok tani ikut menjaga jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi.
Rehabilitasi irigasi yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti berhasil mendongkrak produksi pangan.
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran