REI Target Bangun 200 Ribu Rumah
”Beberapa sudah ada yang merespons dengan baik, tapi tidak banyak. Contohnya, Jambi, Bandung, dan Manado,” ungkapnya.
Hambatan selanjutnya ialah penyediaan listrik dan air bersih. Tidak semua daerah memiliki penyedia air bersih.
Bahkan, di beberapa tempat, ada yang mengalami hambatan listrik.
Realisasi pembangunan menjadi terhambat jika fasilitas itu tidak mendukung, sesuai dengan peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
”Hal tersebut bukan tanggung jawab pengembang. Tapi, pengembang justru terkena imbasnya,” imbuh Soelaeman.
Sementara itu, hambatan terbesar untuk rumah nonsubsidi adalah rendahnya aliran dana ke industri properti.
Sebab, banyak uang masyarakat yang diendapkan di perbankan dan disimpan sendiri.
”Kami ingin mendobraknya agar uang masyarakat ini bisa diinvestasikan ke industri properti. Bagaimanapun, industri properti ini memiliki multiple effect sehingga bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi secara cepat,” jelasnya.
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Matahariland Akan Hadirkan Cluster Terbaru di Bandung Selatan, Lokasinya Strategis
- Senator Yakini Bang Ara Mampu Wujudkan Program 3 Juta Rumah
- LPKR Raih Pra Penjualan Rp 4,25 Triliun, Tumbuh 26 Persen Dibandingkan Tahun Lalu