Reisa Kartikasari, Mantan Putri Indonesia Lingkungan yang Juga Anggota Tim DVI Polri
Bangga Tekuni Forensik, Tak Canggung Utak-atik Potongan Tubuh
Selasa, 22 Mei 2012 – 00:00 WIB
![Reisa Kartikasari, Mantan Putri Indonesia Lingkungan yang Juga Anggota Tim DVI Polri](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20120521_231321/231321_96379_Boks_dvi.jpg)
Reisa Kartikasari (kiri) bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk korban Sukhoi Superjet 100 yang dipimpin Kombes Anton Castilani (baju polisi). Foto: Dok. Pribadi
Di antara puluhan anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati yang tengah mengidentifikasi jasad korban Sukhoi Superjet 100, terdapat gadis cantik yang wajahnya sudah familier. Dia adalah Reisa Kartikasari, Putri Indonesia Lingkungan 2010. Mengapa dia di sana?
SEKARING RATRI A., Jakarta
KEBERADAAN Reisa Kartikasari di tengah-tengah tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang mengidentifikasi jasad korban Sukhoi cukup mencolok. Dengan wajah ayu serta tinggi badan 173 cm, Reisa menarik perhatian setiap orang yang ada di sana. Padahal, dia hanya mengenakan kaus biru gombrong dengan logo DVI.
Bawahannya tak kalah simpel, hanya celana kain panjang berwarna senada. Wajahnya pun polos tanpa riasan.
Reisa adalah salah satu anggota tim DVI Polri yang sudah lebih dari sepuluh hari ini disibukkan dengan proses identifikasi jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak, Bogor (9/5). Seperti anggota lain tim itu, Reisa yang tak lain adalah Putri Indonesia Lingkungan 2010 tersebut harus berkutat dengan potongan-potongan tubuh (body part) korban yang sebagian besar sudah tidak berbentuk.
Di antara puluhan anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati yang tengah mengidentifikasi jasad korban Sukhoi Superjet
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah