Reisa Kartikasari, Mantan Putri Indonesia Lingkungan yang Juga Anggota Tim DVI Polri
Bangga Tekuni Forensik, Tak Canggung Utak-atik Potongan Tubuh
Selasa, 22 Mei 2012 – 00:00 WIB

Reisa Kartikasari (kiri) bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk korban Sukhoi Superjet 100 yang dipimpin Kombes Anton Castilani (baju polisi). Foto: Dok. Pribadi
"Kami dikerjain dokternya, hari pertama langsung ikut otopsi mayat. Eh, ternyata kami sudah langsung disuruh gergaji kepala orang. Ya pasti shock therapy karena gimanapun juga," ujarnya, lantas terbahak.
Setelah menjalani program itu, Reisa makin tertarik dengan dunia kedokteran forensik. Tak lama setelah lulus, dara 26 tahun tersebut memutuskan untuk bergabung dengan bagian forensik RS Polri pada 2009. Menurut dia, bagian forensik sangat menarik. Apalagi, dia gemar menonton serial thriller dari Amerika Serikat, CSI: Crime Scene
Investigation.
"Saya senang banget nonton CSI. Terus, waktu masih co-assistant di bagian forensik, seru saja rasanya, bisa solving causes dari jenazah. Dokter-dokternya juga baik dan banyak kasus menarik yang dipecahkan lewat identifikasi jenazah," ujarnya.
Di antara puluhan anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati yang tengah mengidentifikasi jasad korban Sukhoi Superjet
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif