Reisa Kartikasari, Mantan Putri Indonesia Lingkungan yang Juga Anggota Tim DVI Polri

Bangga Tekuni Forensik, Tak Canggung Utak-atik Potongan Tubuh

Reisa Kartikasari, Mantan Putri Indonesia Lingkungan yang Juga Anggota Tim DVI Polri
Reisa Kartikasari (kiri) bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk korban Sukhoi Superjet 100 yang dipimpin Kombes Anton Castilani (baju polisi). Foto: Dok. Pribadi
"Peristiwa itu yang paling terngiang-ngiang sampai sekarang. Sebab, waktu itu korbannya banyak. Itu kali pertama saya menangani kasus besar. Karena korbannya meninggal dalam keadaan tenggelam, jadi baunya juga lebih anyir daripada korban tewas terbakar atau tabrakan," jelas Reisa.

Namun, dara bertubuh tinggi semampai itu mengakui, meski sudah bertahun-tahun menangani mayat, dirinya juga terkadang ngeri begitu menyaksikan jasad yang kondisinya remuk. Dia mengungkapkan pernah mengotopsi jenazah seorang kuli bangunan yang tewas karena tergencet benda berat di tempat kerja. "Kasihan banget sekaligus ngeri karena tubuhnya remuk," papar dia.

Di dunia forensik, Reisa mengaku senang jika bisa memecahkan kasus dari hasil otopsi jenazah. Dia mencontohkan, saat sesosok jenazah datang, di mana dirinya beserta tim sama sekali tidak mengetahui identitas maupun penyebab tewasnya orang tersebut, kondisi itu justru menjadi tantangan tersendiri.

"Untuk memperkirakan waktu kematiannya, bisa dilihat dari ukuran belatungnya. Kalau makin besar, berarti sudah lama meninggalnya. Kami senang banget kalau akhirnya bisa menemukan identitasnya dan mengungkap penyebab kematiannya. Yang paling sulit saat tidak berhasil mengidentifikasi," terang dia.

Di antara puluhan anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati yang tengah mengidentifikasi jasad korban Sukhoi Superjet

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News