Reisa Kartikasari, Mantan Putri Indonesia Lingkungan yang Juga Anggota Tim DVI Polri
Bangga Tekuni Forensik, Tak Canggung Utak-atik Potongan Tubuh
Selasa, 22 Mei 2012 – 00:00 WIB

Reisa Kartikasari (kiri) bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk korban Sukhoi Superjet 100 yang dipimpin Kombes Anton Castilani (baju polisi). Foto: Dok. Pribadi
Meski begitu, Reisa menekankan bahwa bagian forensik tidak hanya berkutat dengan kasus-kasus orang yang sudah meninggal. Dia juga berurusan dengan kasus-kasus kekerasan atau pembunuhan yang membutuhkan visum pasien hidup. Dia mengatakan, banyak anak di bawah umur korban pemerkosaan dan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang ditanganinya. Dalam sehari dia bisa menangani sepuluh proses visum.
"Di RS Polri ada dua tempat pelaporan pembuatan visum hidup dan mati. Jadi, yang ditangani banyak," ucap dia.
Namun, di balik kegiatan mengurusi mayat itu, tidak ada yang mengira bahwa Reisa juga menekuni dunia kecantikan, yang jelas bertolak belakang dengan bidang forensik. Di klinik kecantikan JMB runner-up pertama Putri Indonesia 2010 itu menjadi salah seorang dokter yang berpraktik sejak 2009.
Dia memang pernah mengenyam pendidikan singkat di sebuah sekolah kecantikan. Karena itu, penampilan Reisa saat berpraktik sebagai dokter kecantikan jauh berbeda jika dibandingkan dengan saat dirinya bertugas sebagai tim DVI Polri.
Di antara puluhan anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati yang tengah mengidentifikasi jasad korban Sukhoi Superjet
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu