Rekam Jejak Calon Dubes dari Bekas TNI-Polri Dipertanyakan

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi mengatakan, calon duta besar Indonesia yang memiliki latar belakang polisi dan tentara belum memiliki rekam kerja baik. Dari 22 nama calon dubes yang diajukan pemerintah terdapat nama mantan Kepala Bareskrim Komjen Pol Ito Sumardi yang bakal ditempatkan Myanmar dan Letjen TNI Jhony Lumintang yang bakal ditempatkan di Philipina.
"Terus terang, saya belum melihat calon dari polisi dan tentara ini punya rekam jejak yang jelas terkait pengalaman dan pemahaman melakukan hubungan internasional," kata Helmy di Jakarta, Selasa (17/9).
Meski begitu, Helmy mengaku tak bisa menafikan bahwa kedua sosok itu adalah memang pejabat senior di jajarannnya masing-masing. "Barang tentu dengan pengalaman luas begitu, mudah-mudahan cukup untuk jadi dubes," katanya.
Lebih lanjut, Helmy mengatakan, Komisi I DPR siap menerima masukan dari rakyat terkait dengan track record para calon dubes.
"Justru itulah pentingnya masukan dari masyarakat. Masih ada waktu untuk masukan itu dan kami siap menerimanya," katanya.
Seperti diketahui, 22 nama calon dubes adalah Fauzi Bowo ke Jerman, Suprapto Martosetomo ke Afrika Selatan, Yuli Mumpuni ke Spanyol, Yusron Ihza ke Jepang, Budi Bowoleksono ke Amerika Serikan yang menggantikan Dino Pati Djalal, sedangkan Linggawaty Hakim ke Swiss,
Selain itu, Komjen Pol Ito Sumardi ke Myanmar, Letjen TNI Jhony Lumintang ke Philipina, Drs Yuwono A Putranto ke Norwegia, Raudin Anwar ke Libya, Abdurrahman M Fachir ke Arab Saudi, Jose Antonio Morato Tavares ke New Zealand, Irmawan Emir Wisnandar ke Laos, Sugeng Rahardjo ke China, Burhanuddin ke Sudan, Nurul Qomar ke Brunei Darussalam, Gary Rachman Makmun Jusuf ke Fiji, Rahmat Pramono ke PTRI Asean, Diar Nurbiantoro ke Rumania, Mulya Wirana ke Portugal, Pitono Purnomo ke Kamboja, dan Moenir Ari Soenanda ke Peru. (gil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi mengatakan, calon duta besar Indonesia yang memiliki latar belakang polisi dan tentara belum memiliki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah