Rekam Jejak Capres Lebih Penting Ketimbang Elektabilitas

Rekam Jejak Capres Lebih Penting Ketimbang Elektabilitas
Rekam Jejak Capres Lebih Penting Ketimbang Elektabilitas

jpnn.com - JAKARTA - Mantan calon Wakil Presiden Salahuddin Wahid mengatakan reformasi telah menghasilkan proses pemilihan presiden dan kepala daerah langsung oleh rakyat. Hasil tersebut menurut pria yang biasa Gus Salah itu, harus disyukuri.

"Reformasi yang telah memberikan hak rakyat secara langsung untuk memilih presiden dan kepala daerah, harus disyukuri," kata Salahuddin Wahid, dalam Diskusi Pilar Negara, bertema "Menyoal Rekrutmen Ideal Kepemimpinan Nasional", di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (18/11).

Persoalan bersama yang harus jadi perhatian, lanjutnya, yakni kebiasaan publik mengukur calon pimpinan yang akan dipilih dengan menggunakan indikator elektabilitas dan popularitas.

"Mestinya kalau ingin mendapatkan pimpinan yang baik, jangan menggunakan indikator elektabilitas dan popularitas. Kalau mau objektif, ketahui karakternya melalui rekam jejak masa lalu sang calon," sarannya.

Dikatakannya, penggunaan elektabiltas dan popularitas sebagai indikator calon presiden mendorong masyarakat gampang lupa akan masa lalu calon pemimpinnya.

"Malah ada lagi undang-undang yang menyatakan setelah seseorang menjalani hukuman beberapa tahun karena kesalahannya, dibolehkan lagi ikut Pilkada. Ini dapat mempersempit ruang gerak calon pemimpin lainnya yang lebih baik," kata adik kandung Gus Dur itu.

Dia memprediksi hanya ada dua dari partai politik peserta Pemilu 2014 yang bakal memenuhi syarat mengajukan calon presiden dan wakil presiden yakni Partai Golkar dan PDI Perjuangan.

"Yang lainnya sangat sulit karena dinamika politik dan krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai politik makin tinggi," ungkapnya. (fas/jpnn)


JAKARTA - Mantan calon Wakil Presiden Salahuddin Wahid mengatakan reformasi telah menghasilkan proses pemilihan presiden dan kepala daerah langsung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News