Rekam Jejak Dulmatin di Mata Orang-Orang yang Mengenalnya
Ke Sawah Selalu Bawa Alquran, Sering Berlatih Menembak
Jumat, 12 Maret 2010 – 06:35 WIB

Foto : Iwan TW/INDO POS/JPNN
Perbedaan pandangan soal jihad inilah yang kemudian membuat Dulmatin mengambil langkah berbeda di Filipina. Ketika Kamp Abu Bakar hancur, dan satu-satunya kamp orang Indonesia di kawasan Liguasan Marsh, Mindanao, hendak "diusir" oleh pihak MILF, sikapnya berbeda. Bila teman-teman lain memutuskan untuk pulang, atau tetap di sana dengan alasan berlatih saja, berbeda dengan Dulmatin. Akhirnya, dia berseberangan sikap dengan Ali Fauzi (yang memilih balik Indonesia) dan Umar Patek (yang masih buron).
Bersama seseorang bernama Jundi alias Yusuf, dia meninggalkan Liguasan Marsh dan menuju Basilan, sarangnya kelompok Abu Sayyaf. Yang terakhir ini merupakan salah satu kelompok di Asia Tenggara yang jelas-jelas menyatakan afiliasinya dengan Al Qaidah. Dulmatin alias Zaid Ali sempat tertembak di Jolo, Basilan, pada 15 Januari 2007, meski kemudian tetap lolos.
Di kalangan teman-temannya, Dulmatin mempunyai spesialisasi sebagai pembuat firing device (detonator peledak). "Sangat andal. Bermacam-macam firing device bisa dibuatnya, dengan alat-alat yang sederhana," urainya. Sementara, yang ahli dalam memuat isi bom adalah Umar Patek. Nama terakhir ini sanggup membuat bom kimia, mencampurkannya, dan kemudian membuat bom yang sangat mematikan.
Jauh sebelum terlibat dalam jaringan teroris, Dulmatin dikenal sebagai pribadi yang militan. Ketika di sawah, tak segan-segan dia mengingatkan teman-temannya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu