Rekaman CCTV, Tas Billy Pindah ke Iqbal
Kasus Dugaan Suap Siaran Liga Inggris
Kamis, 08 Januari 2009 – 05:06 WIB
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) makin bersemangat membuktikan dugaan suap Rp 500 juta yang menyeret eksekutif grup Lippo Billy Sindoro. Jaksa penuntut umum pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Rabu (7/1), mendatangkan saksi yang semuanya menyudutkan peran Billy dalam skandal dengan komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Iqbal itu.
Saksi pertama yang diperiksa dalam sidang yang dipimpin Moefri itu adalah Gentar Rahma Pradhana, sekretaris Billy. Gentar mengaku diperintah Billy menemani rapat di Hotel Aryaduta. Ketika itu kantor tempat Gentar bekerja sudah memesan dua kamar di hotel tersebut. Yakni, masing-masing sebuah kamar di lantai 17 dan 16. Gentar juga diminta membawa tas hitam. Tas tersebut lalu diberikan kepada M. Iqbal. ”Tas yang diberikan kepada M. Iqbal itu merupakan tas hitam yang saya bawa,” jelas Gentar dalam sidang. Namun, Gentar tidak melihat penyerahan tersebut.
Baca Juga:
’’Tahu-tahu pintu di lantai 17 diketuk petugas KPK,” ungkapnya. Begitu dibuka, mereka mencari Billy. Ketika itu Billy tengah berada di toilet. Petugas KPK kemudian masuk ruang tersebut bersama M. Iqbal. ”Mereka membuka tas berisi uang tersebut. Saya tidak menghitungnya. Tapi saya tahu dari media jumlahnya Rp 500 juta,” ungkapnya. Di ruang itu Billy menerangkan bahwa tas tersebut milik M. Iqbal.
Di samping mendengarkan keterangan Gentar, kemarin jaksa penuntut umum mempertontonkan rekaman CCTV Hotel Aryaduta. Dalam rekaman yang dimulai pukul 18.24 WIB tertanggal 16 Desember 2008 itu terlihat Billy membawa tas hitam, menunggu Iqbal di depan lift lantai 17 hotel.
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) makin bersemangat membuktikan dugaan suap Rp 500 juta yang menyeret eksekutif grup Lippo Billy
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak