Rekan Mereka Ditahan, Pencari Suaka di Pulau Manus Lanjut Mogok Makan
Para pencari suaka di rumah detensi Pulau Manus berjanji untuk melanjutkan aksi mogok makan mereka, meski ada lebih dari 40 orang rekan mereka yang dipenjarakan sementara.
Pengacara yang telah melakukan kontak dengan para pencari suaka, dari berbagai pondokan, mengatakan, ratusan orang terus melakukan mogok makan, dengan banyak dari mereka yang juga menolak minum air.
Blokade kompleks ‘Delta’ yang berlangsung 3 hari berakhir pada hari Senin (19/1) ketika penjaga keamanan sipil, yang bekerja di rumah detensi, merangsek masuk melalui pintu gerbang dan kepala petugas imigrasi Papua Nugini (PNG) bernegosiasi untuk mengakhiri aksi unjuk rasa tersebut.
Pemerintah PNG mengatakan, walau beberapa pencari suaka ditahan oleh para penjaga, tak ada luka serius yang menimpa mereka.
"Apa yang terjadi di kompleks Delta benar-benar menakutkan kami tetapi kami tak akan berhenti mogok makan, ini akan terus berlanjut," ujar seorang pencari suaka dari kompleks ‘Foxtrot’.
Polisi PNG mengatakan, ada lebih dari 40 pencari suaka yang ditahan di penjara provinsi, dan empat lainnya ditahan di sel polisi.
Namun para pencari suaka mengatakan, rekan-rekan mereka yang ditahan jumlahnya lebih banyak dari yang disebutkan petugas.
Para pencari suaka di rumah detensi Pulau Manus berjanji untuk melanjutkan aksi mogok makan mereka, meski ada lebih dari 40 orang rekan mereka yang
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat