Rekan Mereka Ditahan, Pencari Suaka di Pulau Manus Lanjut Mogok Makan

Rekan Mereka Ditahan, Pencari Suaka di Pulau Manus Lanjut Mogok Makan
Rekan Mereka Ditahan, Pencari Suaka di Pulau Manus Lanjut Mogok Makan

"Saat ini, kami ada 58 orang di dalam penjara PNG, dan polisi PNG mereka memukul [kami] ... mereka menyiksa kami di sini dan mereka menempatkan kami di sini tanpa surat perintah hakim," kata seorang pria yang berada di antara mereka yang ditahan .

Baik klaim para pencari suaka atau klaim pejabat pemerintah tak bisa diverifikasi secara independen, karena akses media dilarang di rumah detensi yang dikelola Australia itu.

Para pencari suaka yang dipenjarakan belum dikenakan tuduhan tetapi telah diisolasi sementara polisi PNG melakukan pemeriksaan terhadap pondokan mereka, mencari senjata, ponsel dan barang selundupan lainnya.

Ada laporan berbeda mengenai tingkat kekerasan untuk atasi aksi protes

Ada laporan yang bertentangan mengenai tingkat kekerasan yang dilakukan oleh para penjaga untuk memecah blokade di kompleks ‘Delta’ pada Senin (19/1) sore.

Menteri Imigrasi PNG, Rimbink Pato, mengatakan, aksi pengamanan di kompleks Delta dilakukan di bawah kendali dengan menggunakan ‘kekuatan minimal’.

“Kami tidak ingin semakin menegangkan situasi yang ada dengan memaksa masuk ke kompleks ini, tetapi kami tahu bahwa ada orang-orang di dalam yang harus keluar," kata Menteri Rimbink dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan, "Perilaku yang melanggar hukum termasuk merusak aset kompleks, melempar batu serta perabot ke luar pagar dan arus keluar masuk kompleks yang dijaga oleh pihak berwenang harus dikendalikan.”

Para pencari suaka di rumah detensi Pulau Manus berjanji untuk melanjutkan aksi mogok makan mereka, meski ada lebih dari 40 orang rekan mereka yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News