Rekanan Depnakertrans Dituntut Empat Tahun
Selasa, 02 Juni 2009 – 14:59 WIB
JAKARTA - Direktur CV Dareta, Erry Fuad, dituntut empat tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada persidangan perkara korupsi di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), di pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor), Jakarta, Selasa (2/6). Bos perusahaan yang menjadi rekanan Depnakertrans itu juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp2,7 miliar ditambah denda sebesar Rp200 juta. Bila denda tak dibayar, kurungan penjara ditambah tiga bulan.
"Kami mengajukan tuntutan untuk terdakwa, agar majelis hakim pada pengadilan tipikor menjatuhkan vonis bersalah kepada terdakwa Erry Fuad. Kami menuntut empat tahun penjara dan denda Rp200 juta, subsider tiga bulan kurungan," papar anggota JPU Chatarina Mulya saat membacakan tuntutan.
Baca Juga:
JPU menuding terdakwa Erry Fuad merugikan negara sekitar Rp3 miliar. Kerugian itu diduga terkait proyek pengembangan sistem pelatihan dan pengembangan balai latihan, serta untuk pelayanan teknis di Medan, Serang, Makasar, dan Ternate.
Rekanan Depnakertrans lainnya, Ines Wulanari Setyawati, Direktur PT Gita Vidya Utama sudah divonis lebih dulu. Wanita itu dijatuhi vonis 2,5 tahun penjara dan denda Rp100 juta, subsider tiga bulan kurungan. (gus/JPNN)
JAKARTA - Direktur CV Dareta, Erry Fuad, dituntut empat tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada persidangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Selamat, Jasa Raharja Sabet 3 Penghargaan Sekaligus
- Kunker ke PT KCIC, Wamenaker: Transfer Teknologi jadi Langkah Penting Perkuat SDM
- Mengenal Maestro Seni Tradisi Peraih Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024
- Jadi Sopir Jaringan Narkoba Sultan Malaysia, Oknum Polisi Briptu AW Belum Tersangka
- Terima Ketua Presidium PACS, Agung Pambudi: KLHK Tidak Merekomendasikan Tanah Adat di Simalungun
- Ridho Membunuh Teman Kencan Setelah 2 Kali Begituan, Pemicunya Diungkap saat Sidang