Rekapitulasi Jateng dan Jabar Berlangsung Alot
"Kami telah menindak tegas satu orang anggota KPPS di Cilacap, 1 orang KPPS di Sragen dan 7 orang anggota KPPS di Sukoharjo," ujarnya.
Saksi pasangan calon nomor urut 1 juga mempertanyakan banyak jumlah pemilih yang masuk dalam DPKTb. Terhadap persoalan itu, Joko Purnomo mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi untuk memetakan DPKTb tersebut.
Setelah melakukan pendalaman terhadap data DPKTb, KPU Jawa Tengah mendapati 4 kelompok masyarakat yang ketika memilih masuk kategori DPKTb.
Pertama: warga yang memenuhi syarat untuk memilih tetapi, benar-benar tidak terdaftar dalam daftar pemilih sementara (DPS), daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) dan daftar pemilih tetap (DPT).
Warga yang tidak masuk dalam DPT dan DPK ini adalah mereka yang bermukim di sejumlah perumahan baru di Semarang dan Banyumas.
Kedua: terhadap pemilih yang merupakan tahanan titipan sejumlah Polres. "Untuk memfasilitasi hak pilih para tahanan ini kami harus back up dengan sejumlah TPS," ujar Joko.
Ketiga: pemilih yang saat pemungutan suara menjadi penghuni rumah sakit. Mereka sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), tetapi karena tidak dapat mengurus surat pemberitahuan daftar pemilih tambahan (formulir A5), akhirnya dilayani melalui DPKTb.
"Kami menyiapkan 30 TPS untuk memback up pemilih di rumah sakit," ujarnya. Keempat : pemilih dengan yang pergi merantau dan namanya sudah dihapus dari DPT, tetapi pada hari pemungutan suara pulang ke kampungnya. "Datanya ada lengkap sama kami, by name by addres," ujar Joko.
JAKARTA - Rapat pleno rekapitulasi nasional hasil pemilu suara dari Jawa Barat dan Jawa Tengah berjalan alot. Pleno yang digarap di Gedung KPU, Senin
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain