Rekapitulasi Suara KPU Jatim Penuh Interupsi dan Aksi Gebrak Meja
jpnn.com, SURABAYA - Penghitungan suara tingkat provinsi yang ditarget rampung lima hari akhirnya molor sehari. Di hari ke lima, KPU Jawa Timur (Jatim) melakukan penghitungan untuk 7 kabupaten atau kota, yaitu Kota Malang, Malang, Surabaya, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Bahkan, penghitungan yang dimulai pukul 09.00, Jumat (10/5/2019), banyak menuai protes dari sejumlah saksi partai. Ketidak sesuaian entry data di dua tempat pemungutan suara atau TPS di Kecamatan Batu Marmer dan Waru menyebabkan perdebatan cukup alot.
BACA JUGA: Rekapitulasi KPU Bali: Suara Jokowi - Ma'ruf 2,3 Juta, Prabowo - Sandi Raih 212 Ribu
Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam menyatakan bahwa molornya waktu rekapitulasi suara ini tidak mempengaruhi jadwal rekapitulasi di KPU RI. Alasannya, rekapitulasi suara di Jawa Timur telah dimulai lebih awal lima hari lalu dibanding daerah lain.
"Karena Jawa Timur harus melakukan rekapitulasi suara dengan jumlah 38 kabupaten dan kota," kata Choirul Anam.
BACA JUGA: Sejumlah Petahana Diperkirakan Tergusur, Kursi Legislatif Didominasi Wajah Baru
Proses rekapitulasi suara KPU Jawa Timur di Hotel Singgasana Surabaya memiliki banyak dinamika. Dimulai dari 3 kecamatan dari Kabupaten Probolinggo yang harus menggunakan rekomendasi Bawaslu untuk pencocokan ulang entry data. Menyusul kemudian Kabupaten Bondowoso dengan kasus yang sama, dan terakhir untuk pencocokan ulang di Kabupaten Sumenep. (pul/pp)
Menurut Ketua KPU Jawa Timur molornya waktu rekapitulasi suara ini tidak mempengaruhi jadwal rekapitulasi di KPU RI.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- KPU Targetkan Rekapitulasi Suara Pemilu di 8 Provinsi Selesai Hari Ini, Berikut Daftarnya
- Prabowo-Gibran Meraih Suara Terbanyak di Jatim, Ini Data Lengkapnya
- Waduh, Suara Arzeti Bilbina di Jatim Berkurang Ribuan dalam 1 Jam
- Deddy PDIP Minta KPU Mengklarifikasi Isu Penghentian Rekapitulasi Suara
- Iptu Wahyudi Meninggal saat Bertugas Mengamankan Pemilu 2024
- Tudingan Kecurangan Pilpres 2024 Hanya Sengsarakan Rakyat