Rekayasa DNA Mungkinkan Pengidap HIV Punya Bayi Sehat
Kamis, 29 November 2018 – 21:21 WIB
Dua pasangan lantas menanam embrio editan tersebut ke rahim. Seorang di antaranya melahirkan Lulu dan Nana bulan ini. Satu relawan lainnya masih hamil.
Baca Juga:
"Kami akan memonitor Lulu dan Nana sampai berusia 18 tahun untuk mengetahui dampak jangka panjang penelitian tersebut," ungkap He.
Ilmuwan Tiongkok lainnya, Liu Wei, menyebut penelitian He tersebut sebagai sesuatu yang masih abu-abu. Tidak pernah ada yang tahu menghilangkan salah satu susunan DNA bisa berdampak pada fungsi DNA yang lain atau tidak. Selain itu, faktor keamanan dan etika masih menjadi perdebatan. (sha/c14/hep)
He Jiankui menjadi magnet kuat Second International Summit on Human Genome Editing di University of Hongkong kemarin, Rabu (28/11).
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- McEasy Luncurkan Pengelolaan Suku Cadang Berbasis Teknologi IoT