Rekayasa DNA Mungkinkan Pengidap HIV Punya Bayi Sehat
Kamis, 29 November 2018 – 21:21 WIB

HIV AIDS. Foto : Pixabay
Dua pasangan lantas menanam embrio editan tersebut ke rahim. Seorang di antaranya melahirkan Lulu dan Nana bulan ini. Satu relawan lainnya masih hamil.
Baca Juga:
"Kami akan memonitor Lulu dan Nana sampai berusia 18 tahun untuk mengetahui dampak jangka panjang penelitian tersebut," ungkap He.
Ilmuwan Tiongkok lainnya, Liu Wei, menyebut penelitian He tersebut sebagai sesuatu yang masih abu-abu. Tidak pernah ada yang tahu menghilangkan salah satu susunan DNA bisa berdampak pada fungsi DNA yang lain atau tidak. Selain itu, faktor keamanan dan etika masih menjadi perdebatan. (sha/c14/hep)
He Jiankui menjadi magnet kuat Second International Summit on Human Genome Editing di University of Hongkong kemarin, Rabu (28/11).
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional
- TSL 2025 Jadi Ajang Pamer Inovasi Pelajar di Bidang Sains dan Teknologi
- Mendunia, Herco Digital Raih Penghargaan di Asia Tenggara
- Prabowo Bertemu Menlu Prancis, Minta Perluas Kerja Sama Pertahanan dan Teknologi
- ISACA Indonesia Lantik Kepengurusan, Harun Al Rasyid Pertegas Soal Peningkatan IT GRC