Rekind dan Perguruan Tinggi Bersinergi Kembangkan Inovasi Riset & Solusi di Sektor EPC

jpnn.com, JAKARTA - PT Rekayasa Industri (Rekind) yang dikenal sebagai 'Perusahaan EPC Merah Putih' semakin mengukuhkan posisinya di sektor Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) melalui upaya kolaboratif yang lebih kuat dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan industri yang kian kompleks dan dinamis dengan inovasi-inovasi terbaru yang berfokus pada pengembangan riset.
Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih menegaskan kerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya di bidang riset dan inovasi, memiliki peran strategis dalam mengembangkan solusi yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kami percaya langkah ini akan memperkuat posisi Rekind di tengah persaingan bisnis EPC yang semakin ketat,” tegas Triyani Utaminingsih dalam keterangannya, Selasa (29/10).
Salah satu momen penting dalam sinergi ini terjadi pada pertengahan Oktober 2024, saat Rekind diundang sebagai juri dalam acara ECODAYS yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jawa Tengah.
Rekind terpilih dikarenakan reputasinya yang diyakini dapat menjembatani inovasi riset mahasiswa dengan kebutuhan di lapangan.
Kegiatan ECODAYS yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik UNS itu bertujuan mengembangkan produk inovatif melalui berbagai lomba, olimpiade, seminar nasional bertema Eco-SMART Teknik Kimia, serta pameran.
Kerja sama dan sinergi dengan perguruan tinggi akan memperkuat posisi Rekind di tengah persaingan bisnis EPC yang semakin ketat
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung
- Mendiktisaintek Bertemu Wakil Menteri Rusia, Hasilnya Ini
- Terima Gubernur Provinsi Tomsk Rusia, Sultan Bahas Kerja Sama di Bidang Riset Hingga Sister City
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter