Rekind Siapkan Pabrik Percontohan Limbah Kelapa Sawit Modern
Kini keempat instansi ini fokus perhatiannya bertumpu pada pengembangan teknologi fraksionasi terintegrasi, yang digadang-gadang bisa mengolah limbah sawit atau Tandan Kosong Kelapa Sawit menjadi multi-produk.
Produk yang dihasilkan di antaranya, yaitu Glukosa, Xilosa, dan Lignin (GXL) yang merupakan bahan baku untuk produksi bahan kimia dan bahan bakar berbasis bahan nabati.
Untuk Xilosa produk turunannya nantinya akan menjadi pabrik Xylitol (pemanis alami yang bermanfaat bagi kesehatan, misalnya kesehatan tulang dan gigi).
Untuk Glukosa produk turunannya akan jadi pabrik Butandiol (zat yang banyak dipergunakan dalam produk kosmetika) dan Bioethanol Fuel (bahan bakar alternatif ramah lingkungan) dan Untuk Lignin nantinya akan jadi BTX Plant (BTX ialah Benzene, Toluene, dan Xylene yang merupakan bahan baku utama industri, misalnya pada industri serat sintetik dan pelembut).
“Meskipun demikian, dalam kerja sama ini disepakati hasil multi produk tersebut hanya diarahkan untuk menghasilkan produk kimia nabati dan bahan bakar berbasis bahan nabati dimana salah satu produk turunannya adalah bioethanol,” ungkapnya.
Jika pabrik percontohan ini mampu berjalan sesuai harapan yang disepakati, selanjutnya akan dibangun pabrik skala komersial dengan kapasitas 60.000 Ton Limbah Sawit basis basah per tahun.(chi/jpnn)
Upaya yang Rekind lakukan melalui pembangunan pilot project ini sebagai gambaran dari semangat kami untuk bangkit dan mampu memberikan yang terbaik.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Kepada Petani, Sebegini Jumlahnya
- Berkat Program TJSL, Pupuk Indonesia Raih Penghargaan ICA dan ISDA
- Pupuk Indonesia Dorong Swasembada Pangan lewat Safari MAKMUR di Cirebon
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen