Reklamasi Harusnya untuk Kepentingan Bangsa, Bukan Proyek Properti
JAKARTA – Reklamasi Teluk Jakarta seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat, bangsa dan negara. Sebab, lahan reklamasi merupakan ruang publik yang dimiliki negara. Sudah seharusnya pemanfaatannya tidak hanya berorientasi bisnis semata dengan mengabaikan hak-hak masyarakat terutama di pesisir pantai atau nelayan.
“Karenanya, pengelolaan dan pemanfaatan ruang itu harus memberikan nilai tambah dari sisi ekonomis, sosial, budaya dan kemasyarakatan termasuk sisi ekologis,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi saat diskusi ‘Nasib Reklamasi’ di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4).
Ia menyesalkan, gara-gara ingin mendukung proyek reklamasi yang dikerjakan pengusaha, pemerintah harus menggusur nelayan di kawasan Teluk Jakarta. Berdasarkan data yang dimiliki Viva, sedikitnya ada 17 ribu kepala keluarga yang tergusur.
Padahal, kata dia, seharusnya reklamasi itu ada untuk kepentingan bangsa secara komprehensif. Misalnya, untuk memperbaiki lingkungan, pantai yang kena erosi, abrasi maupun sedimentasi, dan tidak merusak lingkungan hidup maupun kehidupan.
“Tapi, dalam kenyataannya ini sudah menjadi proyek properti, berorientasi bisnis. Bagaimana dengan hak hidup masyarakat,” kata Viva. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS