Rekomendasi Panja Mafia Pemilu Tak Sampai Geser Kursi
Senin, 11 Juli 2011 – 07:36 WIB
Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto menilai, panja mafia pemilu terlalu berlebihan saat memeriksa kadernya Dewi Yasin Limpo. Pertanyaan yang diajukan sejumlah anggota panja terlalu diarahkan, seakan-akan kader partai Hanura itu sudah dianggap bersalah dalam posisi surat palsu. "Panja ini jadi seperti interogator, padahal itu tugas penyidik," kata Wiranto usai melantik pengurus Bappilu dan DPD Hanura se-Jakarta di Kantor DPP Partai Hanura, Sabtu (9/7).
Menurut Wiranto, posisi Dewi adalah caleg yang tidak mendapatkan kursi. Namun, dengan posisi itu, seakan-akan Dewi sudah dianggap bersalah, meski KPU sudah membatalkannya sebagai caleg DPR terpilih. "Panja ini kan banyak laporan dari pihak lain terkait kasus yang sama. Seharusnya juga dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Meski begitu, Wiranto tetap menaruh harapan besar atas keputusan akhir panja nanti. Selain panja mafia pemilu, Wiranto berharap kasus ini juga memeriksa pelanggaran lain. Tidak hanya soal kursi, panja ini juga bisa melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran pemilu lainnya. "Kalau saya tidak menyebutnya pelanggaran, tapi kerancuan lain yang lebih besar," tandasnya. (pri/bay)
JAKARTA ---Penelusuran jejaring mafia pemilu oleh Panja Komisi II tidak akan sampai berujung pada perombakan kursi DPR. Sekalipun dalam prosesnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- Ariawan: KWP Siap Berkolaborasi dengan DPD RI Demi Bangsa dan Negara
- Judi Online Rusak Generasi Muda, Menpora Dito Nyatakan Perang