Rekomendasi PB IDI: Penerima Vaksin Sinovac Januari-April Disuntik Dosis 3
jpnn.com, JAKARTA - Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia terus beradu kecepatan dengan kemampuan bermutasi virus COVID-19 yang variannya kian beragam serta mudah menular.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kecepatan mutasi virus sangat ditentukan oleh pergerakan manusia, karena mutasi dapat terjadi saat ada penularan.
Dia memperkirakan lonjakan kasus COVID-19 masih akan terus terjadi selama virus belum bisa dikendalikan.
"Vaksin jadi satu cara yang paling efisien menangkal Corona bermutasi," katanya saat hadir di dalam diskusi di Podcast Deddy Corbuzier, Rabu (25/8).
Syaratnya, kata Budi, 70 persen populasi di Indonesia telah seluruhnya terlindungi oleh vaksin atau disebut sebagai kekebalan kelompok.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan webinar, Selasa (24/8), mengatakan bahwa COVID-19 varian Delta membuat kekebalan kelompok sulit untuk dicapai.
"Memang kita menghadapi satu varian Delta yang tidak memungkinkan kita mencapai herd immunity. Ini sudah dirumuskan tim ahli epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada maupun Universitas Airlangga," katanya.
Persoalan yang melatarbelakangi situasi itu adalah reproduksi atau penularan dari varian Delta mencapai lima atau delapan kali lipat lebih cepat dari varian sebelumnya. Di sisi lain, efikasi vaksin yang ada pun masih berkisar pada rata-rata angka 60 persen.
PB IDI merekomendasikan penerima vaksin Sinovac pada Januari, Februari, Maret, April 2021, mendapatkan suntikan vaksinasi dosis 3.
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet
- Cegah DBD Berulang Melalui Gerakan 3M Plus dan Vaksinasi