Rekomendasi Penting Penanganan Kanker Payudara di Masa Pandemi
Jika pasien kanker terkena COVID-19, maka angka kematiannya menjadi 26-28 persen.
Ini juga terjadi di RSK Dharmais dari Maret 2020-Februari 2021, di mana angka kematian pasien kanker yang terinfeksi COVID-19 mencapai 22 persen.
"Jalan keluarnya adalah vaksin. Berdasarkan temuan PERABOI, dari 200 pasien kanker yang divaksin, KIPI hanya ditemukan pada 2-3 orang, itu pun tidak berat," katanya.
Penanganan Lebih Multidisiplin
Dr. Kardinah SpRad(K) dari Indonesian Women Imaging Society (IWIS) juga mencatat sejumlah hasil dari SEABCS ke-5.
Salah satu yang paling penting adalah kolaborasi dengan American Society Clinical Oncology (ASCO) untuk membuat standar tatalaksana pasien kanker payudara yang lebih multidisiplin di Indonesia.
Menurutnya bentuk konkret kolaborasi ini berupa pertukaran narasumber atau training yang sesuai dengan program ASCO.
Selain itu pengembangan artificial intelegent (AI) dalam breast imaging, diagnotsik, maupun skrining.
SEABCS merekomendasikan hal penting terkait penanganan kanker payudara di masa pandemi COVID-19
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Kenali Tips Meminimalisir Resiko Kanker Payudara Bersama Charm & Charmnap
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia