Rekomendasi Tak Digubris, Irjen Kemendikbud Geregetan
Publik Berharap Paparan Investigasi UN Tidak Disensor
Senin, 13 Mei 2013 – 06:16 WIB
"Gini-gini saya mantan penegak hukum. Saya tahu enam langkah di depan mereka (panitia UN , red)," tandas alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) itu.
Dia sudah mengetahui ternyata percetakan mengurangi spesifikasi kertas UN . Dia juga sudah tahu bahwa percetakan naskah ujian di PT Ghalia Indonesia Printing, salah satu pemenang tender, tidak beres.
Tetapi Haryono tidak berbuat apa-apa. Dia mengaku hanya bisa membuat rekomendasi atau sejenis masukan saja kala itu. "Keputusan atau eksekusi rekomendasi itu diajalankan atau tidak, ada di Menteri. Dan ternyata tidak dilakukan, sehingga kita tahu bersama UN 2013 kacau," paparnya.
Disebut selalu bersebrangan dengan budaya di Kemendikbud, Haryono hanya tersenyum. "Saya bukan bersebrangan. Tetapi berusaha menjadi cermin di Kemendikbud untuk perbaikan," kata pria yang 23 tahun bekerja di BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) itu.
JAKARTA - Jika tidak ditunda lagi, hari ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh memaparkan hasil investigasi amburadulnya
BERITA TERKAIT
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer