Rekonsiliasi Golkar Gagal, Ical Tetap Gelar Munas
”Jadwal munas yang ditetapkan 30 November itu bukan keputusan pribadi-pribadi, baik Agung maupun ARB (Ical, Red), tapi keputusan rapimnas (rapat pimpinan nasional) yang diputuskan bulat 34 DPD I seluruh Indonesia dan 10 organisasi yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar,” ujarnya.
Bambang menyatakan, panitia kemarin juga sudah sibuk dengan berbagai persiapan. Panitia sudah mengoordinasikan pihak-pihak keamanan untuk mengantisipasi membeludaknya peserta. Panitia juga mengantisipasi adanya tamu-tamu tidak diundang.
”Panitia tidak saja meminta bantuan Polri, TNI, dan ribuan pecalang. Tapi, juga kita turunkan pasukan keamanan internal dari berbagai organisasi/ormas yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar,” ujarnya.
Sampai kemarin, lanjut Bambang, sebagian DPD I dan DPD II sudah berdatangan di tujuh hotel yang disediakan panitia di sekitar Nusa Dua. Bambang dapat memastikan seluruh DPD I dan DPD II, walau mendapat ancaman dari berbagai pihak agar tidak menghadiri Munas IX Golkar di Bali, akan datang ke Pulau Dewata ini.
”Hal itu terkonfirmasi dari surat registrasi/pendaftaran yang ditandatangi ketua-ketua dan para sekretaris DPD I dan DPD II lengkap dengan jumlah delegasinya,” ujar dia.
Bambang menambahkan, panitia juga mengundang perwakilan dari parpol lain, terutama Koalisi Merah Putih (KMP), untuk hadir dalam munas. Para tokoh dan pimpinan parpol anggota KMP seperti Amien Rais, Hatta Rajasa, Prabowo Subianto, Anis Matta, Suryadharma Ali, Djan Faridz, dan Syarief Hasan telah memastikan menghadiri acara pembukaan munas Golkar pada Minggu malam (30/11).(bay/aph/c10/kim)
JAKARTA – Konflik internal Partai Golongan Karya (Golkar) hampir pasti bakal berlanjut. Harapan terjadinya rekonsiliasi antara kubu Aburizal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan