Rekonstruksi Mengungkap Laskar Bawa Senjata dan Tembaki Polisi, FPI Bilang Begini

Rekonstruksi Mengungkap Laskar Bawa Senjata dan Tembaki Polisi, FPI Bilang Begini
Sekertaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar saat memberikan keterangan kepada awak media di Polda Metro Jaya, Senin (7/12) sore. Foto: Fransikus Adryanto Pratama/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Tim Bareskrim Polri telah menggelar rekonstruksi kasus penyerangan anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) kepada anggota Polda Metro Jaya, pada Senin (14/12) dini hari.

Namun, FPI tetap meragukan rekonstruksi yang menampilkan 58 adegan itu.

Anggota bantuan hukum FPI Aziz Yanuar mengatakan, polisi harusnya bisa lebih jujur dalam mengusut kasus yang berujung kematian enam laskar pengawal khusus Habib Rizieq itu.

“Jujurlah dalam mengusutnya gunakan hati nurani,” kata Aziz ketika dihubungi JPNN, Senin.

Lanjut Aziz, pihaknya tetap meyakini anggota laskar itu tidak membawa senjata api seperti yang dipaparkan dalam rekonstruksi tersebut.

“Sesuai dengan keterangan DPP FPI kami yakin laskar tidak membawa senjata, sama seperti keterangan dari pihak keluarga,” imbuh Aziz.

Sanada itu, Damai Hari Lubis, selaku loyalis Habib Rizieq juga meragukan rekonstruksi dari Bareskrim Polri.

“Dua orang terluka, empat orang diringkus dengan tangan tidak diborgol, di tengah perjalanan mencekik petugas lalu berusaha merebut pistol, sulit dipercaya karena tidak masuk akal,” kata Damai dikonfirmasi terpisah.

FPI meragukan rekonstruksi yang digelar oleh Bareskrim Polri terkait insiden penembakan yang dialami laskar FPI, khususnya di bagian laskar FPI membawa senjata dan menembaki polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News