Rekrut Teroris Ahli Culik Turis
Senin, 06 Desember 2010 – 06:29 WIB
Fadli juga pernah menerima uang dari Noordin untuk disalurkan ke kelompok-kelompok perlawanan. Dua tahun dari medan perang Ambon, Fadli kembali ke kampung halamannya di Pekanbaru, Riau. Pada tahun tahun 2002, Fadli Sadama bertemu Imam Samudera (tewas dieksekusi) yang kemudian mengenalkannya pada Rois (sekarang ditahan di LP Nusakambangan). Jaringan Rois ini yang melakukan pengeboan JW Marriot 1 tahun 2003.
Pada tahun 2003, Fadli bersama kelompok Toni Togar juga merencanakan dan melakukan perampokan Bank Lippo di Medan. Dia berhasil ditangkap dan ditahan di LP Tanjung Gusta, Medan. Tahun 2007, Fadli bebas dan pergi ke Malaysia. Disana dia menjalin kontak dengan jaringan pengedar sabu dan memasok ke Aceh. Beberapa kali Fadli keluar masuk Aceh dan sangat menguasai bahasa asli Aceh.
Pada tahun 2009, bulan Mei, Fadli meminjamkan senjata api jenis revolver ke Syafrizal kenalannya yang digunakan merampok bank BRI Kutablang. Tanggal 7 Juli 2009 Fadli tertangkap dan bebas Juli 2010. Sehari setelah peristiwa perampokan CIMB Niaga sukses, Fadli langsung terbang ke Malaysia menggunakan pesawat Wing Air.
Secara terpisah, pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai Fadli bisa menjadi kunci untuk membongkar total kelompok lintas fraksi yang berlatih di Aceh. "Dia ini residivis, jaringannya banyak dan jago strategi," katanya.
JAKARTA -- Peranan Fadli Sadama, pemuda 28 tahun, dalam jaringan terorisme di Indonesia sangat strategis. Fadli dipercaya kelompok tanzhim Al Qaidah
BERITA TERKAIT
- Sekjen PDIP Hadiri Undangan Pemeriksaan KPK
- Aksi Bu Guru Cabuli Siswa SMP di Grobogan Ketahuan, Ya Ampun
- Pak Deni: PPPK Punya Hak & Kewajiban Sama dengan PNS, Kecuali
- Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Chandra Singgung Kejahatan Terorganisasi
- Polemik Pelaporan Bambang Hero ke Polda Babel, Kewenangannya Dipertanyakan
- Masih Ada Formasi PPPK 2024 Tahap 2 Tanpa Pelamar