Rekrutmen 1 Juta PPPK Hanya Meredam Isu Politik, Pengamat Dorong Terapkan Transmigrasi Guru ASN

Rekrutmen 1 Juta PPPK Hanya Meredam Isu Politik, Pengamat Dorong Terapkan Transmigrasi Guru ASN
Pengamat dan praktisi pendidikan Muhammad Nur Rizal (kiri) mengungkapkan rekrutmen 1 juta guru PPPK tidak akan bisa menyelesaikan masalah kekurangan guru. Foto: Tangkapan layar Zoom.

Menurut Rizal, angka tersebut jauh di atas ketentuan Bank Dunia yang hanya 2,5 juta atau ratio guru dan siswa, 1:21. Indonesia rationya 1:16.
"Artinya, kita kelebihan banyak guru," tegasnya.

Praktisi penidikan itu menilai terjadinya kekurangan guru di daerah khusus daerah perdesaan, perbatasan, wilayah terpencil dikarenakan distribusi yang tidak merata.

Oleh karena itu, kata Rizal, persoalan ini harus dipecahkan pemerintah, karena jumlah guru secara data membengkak tetapi di lapangan berkurang sehingga kepala sekolah dan pemerintah daerah terus merekrut guru honorer.

Nur Rizal menyarankan pemerintah agar menerapkan kebijakan transmigrasi guru untuk mengatasi penyebaran guru aparatur sipil negara (ASN) yang tidak merata. Menurut dia, guru yang bersedia ikut program transmigrasi, diberikan insentif tambahan.

"Ini seperti program transmigrasi Presiden Soeharto yang untuk mengatasi jumlah penduduk di Jawa yang makin padat," ucapnya.

Nantinya, lanjut Rizal, dari program transmigrasi guru ini akan dilihat daerah mana saja yang berhasil menjalankannya.

Tanpa program transmigrasi ini, kata Nur Rizal, rekrutmen ASN baik CPNS maupun PPPK besar-besaran tidak akan bisa menyelesaikan masalah kekurangan guru.

"Rekrutmen CPNS maupun PPPK guru, jangan hanya berlandaskan pada kebutuhan sekolah dan pemda. Pijakannya pada Dapodik karena penyebaran gurunya tergambar jelas," kata Nur Rizal. (esy/jpnn)

Pengamat dan praktisi pendidikan Muhammad Nur Rizal menilai rekrutmen 1 juta guru PPPK tidak akan bisa menyelesaikan masalah kekurangan guru. Sebab, sejatinya jumlah guru berlebih, tetapi masalahnya ada pada distribusi yang tidak merata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News