Reksadana Saham Masih Prospektif
Senin, 23 Juni 2008 – 12:01 WIB

Reksadana Saham Masih Prospektif
Apalagi, pasar obligasi negara (SUN) harganya terus menurun. Di satu sisi, tergerusnya SUN membuat investor yang sudah menaruh dananya di SUN risau karena nilai investasinya juga bakal ikut tergerus. ”Namun, bagi manajer investasi itu justru peluang dengan menerbitkan reksadana terproteksi yang berbasis obligasi negara,” ujarnya. ”Maka, produk reksadana terproteksi pun bermunculan,” imbuhnya. Namun, Daniel menyatakan, jika menginginkan return maksimal, reksadana saham adalah pilihan yang terbaik. ”Perkembangan reksadana saham bagaimana pun tetap paling pesat di antara produk-produk reksadana lainnya,” terangnya.
Baca Juga:
Secara nominal, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana saham memang masih mendominasi komposisi efek reksadana. Yaitu, mencapai Rp 35,6 triliun dan masih menjadi yang terbesar di antara reksadana lainnya. Kemudian, disusul terproteksi Rp 19,79 triliun dan reksadana pendapatan tetap Rp 16,9 triliun. Saat ini, sudah ada 61 produk reksadana saham yang beredar di pasar. (eri/fan)
JAKARTA – Di tengah kondisi pasar yang masih tidak menentu, biasanya para manajer investasi lebih suka memainkan produk reksadana terproteksi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Pelindo Batasi Kontainer yang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- Dalam 6 Hari Galeri 24 Pegadaian Menjual Lebih Dari 250 kg Emas Batangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park