Reksadana Saham Masih Prospektif

Reksadana Saham Masih Prospektif
Reksadana Saham Masih Prospektif
     Apalagi, pasar obligasi negara (SUN) harganya terus menurun. Di satu sisi, tergerusnya SUN membuat investor yang sudah menaruh dananya di SUN risau karena nilai investasinya juga bakal ikut tergerus. ”Namun, bagi manajer investasi itu justru peluang dengan menerbitkan reksadana terproteksi yang berbasis obligasi negara,” ujarnya.  ”Maka, produk reksadana terproteksi pun bermunculan,” imbuhnya.

      Namun, Daniel menyatakan, jika menginginkan return maksimal, reksadana saham adalah pilihan yang terbaik. ”Perkembangan reksadana saham bagaimana pun tetap paling pesat di antara produk-produk reksadana lainnya,” terangnya.

   Secara nominal, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana saham memang masih mendominasi komposisi efek reksadana. Yaitu, mencapai Rp 35,6 triliun dan masih menjadi yang terbesar di antara reksadana lainnya. Kemudian, disusul terproteksi Rp 19,79 triliun dan reksadana pendapatan tetap Rp 16,9 triliun. Saat ini, sudah ada 61 produk reksadana saham yang beredar di pasar. (eri/fan)
Berita Selanjutnya:
Bank Genjot Dana Murah

JAKARTA –  Di tengah kondisi pasar yang masih tidak menentu, biasanya para manajer investasi lebih suka memainkan produk reksadana terproteksi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News