Rektor Asing Datang ke Indonesia Tahun 2020, Sebagian Mengatakan Terlalu Dini

"Yang tidak muncul di PT di Indonesia adalah hubungan antara dosen dan mahasiswa yang baik, dimana dosen mampu mengantar mahasiswa untuk memiliki relasi yang baik dengan ilmu pengetahuan baik itu melalui diskusi, bimbingan yang baik, laboratorium."
Dan ini bukan kesalahan dosen, karena system di PT kita tidak mendukung relasi seperti itu dosen dosen dibebani kewajiban mengajar dengan SKS yang banyak," tambahnya.
"Karena membawa orang dari luar itu tidak menjamin, bagaimanapun dia harus mempelajari dulu situasi di PT yang akan ditempatkan, kalau tidak jangan heran kalau program ini akan gagal dan tidak mendapat dukungan PTN," katanya.
Dan sejumlah elit dari perguruan tinggi negeri di Indonesia juga telah mengungkapkan penolakan mereka atas rencana mendatangkan rektor impor ini.

Kriteria rektor asing
Namun tampaknya Kemenristekdikti tidak mau terlalu peduli dengan suara-suara penolakan tersebut dan bersikukuh tahun 2020 program penjaringan rektor berkualifikasi internsional ini sudah dimulai.
Adapun kriteria rektor asing yang dicari antara lain adalah jaringan, kapabilitas, dan pemahaman terhadap konteks Indonesia.
Sebelumnya, Menristekdikti Mohammad Nasir mengatakan, calon rektor asing harus menunjukkan rekam jejak dalam meningkatkan performa perguruan tinggi, terutama dalam peningkatan hasil riset dan inovasi yang menjawab kebutuhan pasar.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia