Rektor IPB Arif Satria: Kampus Harus Demokratis
jpnn.com, JAKARTA - Rektor IPB University Arif Satria mengatakan, kebebasan akademik merupakan salah satu bentuk demokrasi secara makro.
Menurut dia, kampus dituntut demokratis. Sebab, sambung Arif, kampus dibesarkan dengan cara-cara yang demokratis.
Dia menyampaikan hal itu dalam Arif refleksi akhir tahun bertajuk Kebebasan Akademik dan Transformasi Demokrasi di kantor DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/12).
“Yang diagungkan adalah rasionalitas dan ekspresi apa pun sepanjang memenuhi standar rasionalitas sangat memungkinkan di kampus. Di sinilah yang membedakan demokrasi di kampus dengan demokrasi secara makro di luar kampus," papar Arif.
Menurut Arif, tradisi demokratis dengan ciri kebebasan akademik tersebut membuat kampus memiliki ciri pokok rasional.
Rasionalitas kampus, sambung Arif, menjadi pembentuk watak kampus yang independen.
Dia menambahkan, independensi tersebut yang kemudian membuat kampus makin bernilai atau tidak.
"Makin independen sebuah kampus, artinya semakin mengagungkan rasionalitasnya. Sebaliknya, makin tidak independen sebuah kampus, artinya makin ditanggalkan dan diganti dengan ikatan kepentingan sebagaimana berlaku dalam dunia politik praktis," katanya.
Rektor IPB University Arif Satria mengatakan, kebebasan akademik merupakan salah satu bentuk demokrasi secara makro.
- Faizal Hermiansyah: Pemberian Izin Tambang Bagi Kampus Harus Mengacu Tri Dharma Perguruan Tinggi
- Tolak Kampus Urus Tambang, Walhi Minta DPR Berhenti Mengikuti Jejak Kejahatan Mulyono
- Akademisi UI dan IPB Membuktikan Kekuatan Diplomasi Kopiah Tunisia
- MPR Goes to Campus Dimulai, Eddy Soeparno Mengampanyekan Urgensi Transisi Energi
- Guru Besar IPB Sebut Rencana Peluasan Kawasan Sawit jadi Ide Positif
- Menhut Bertemu Jajaran Fakultas Kehutanan IPB, Bahas Potensi Kerja Sama Smart Forestry