Rektor IPDN, Ingin Dekat dengan Wartawan
Senin, 22 November 2010 – 02:52 WIB
"Tidak mudah memang, para praja ini masih muda-muda dan berasal dari daerah-daerah yang berlainan kultur," imbuhnya. Dia memberi contoh, sebuah kalimat yang sudah dianggap biasa di suatu daerah, oleh warga daerah lain bisa dianggap sebuah pisuhan atau ejekan. Karenanya, di tahun pertama, semua praja digodok jiwa nasionalismenya. "Di sini tidak boleh menggunakan bahasa daerah, karena terkadang bisa ada yang tersinggung dan memicu kekerasan. Maklum, anak-naka muda, yang olah raganya rutin, makannya pun bergizi," ujar Nyoman berseloroh.
Baca Juga:
Untuk semakin mendekatkan diri dengan wartawan, Nyoman menjelaskan, pihaknya berencana membangun Media Center di dalam kampus IPDN. Tidak hanya dengan wartawan, Nyoman juga mendidik para praja IPDN agar bisa bergaul dengan warga sekitar. Bahkan, ada lahan di kampus IPDN yang juga digarap oleh warga sekitar.
"Para praja sering bakar jagung atau ketela dengan para warga di sini, di tengah-tengah lahan pertanian ini," ujar seorang pengasuh IPDN, yang menemami wartawan mengelilingi kawasan kampus IPDN, Minggu (21/11). (sam/jpnn)
BERUNTUNG Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dipimpin oleh mantan Kepala Biro Humas dan Organisasi Kemdagri, Prof I Nyoman Sumaryadi. Dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2