Rektor: Sanksi Terberatnya, Pelaku Dikeluarkan dari Kampus Jika Terbukti Bersalah
jpnn.com - PALEMBANG - Tim Investigasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang terus mendalami kasus dugaan tindak kekerasan antarsesama mahasiswa.
Peristiwa dugaan kekerasan itu terjadi saat Diksar UMKM Litbang UIN Raden Fatah Palembang di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus, Jumat (30/9).
"Hingga saat ini kami masih menggali lebih jauh kasus ini dikategorikan ke mana apakah ringan, sedang atau berat," kata Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah saat jumpa pers di lantai 2 Kampus B UIN Raden Fatah Palembang di Jakabaring, Kamis (6/10).
Nyanyu menyatakan pihaknya akan memberikan sanksi apabila pelaku terbukti bersalah.
"Sanksi terberatnya, pelaku akan dikeluarkan dari kampus jika memang terbukti bersalah," ungkapnya.
Dari investigasi di lapangan, kata Nyanyu, penyebab dugaan tindak kekerasan tersebut karena korban diduga melakukan pengkhianatan.
“Jadi, berdasarkan investigasi, korban dipukul ini karena (diduga) melakukan pengkhianatan di organisasi tersebut," katanya.
Soal langkah korban melaporkan peristiwa ini ke Polda Sumsel, Nyanyu menyatakan bahwa kampus tidak menghalangi karena itu merupakan hak semua warga negara Indonesia.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah menegaskan pelaku kekerasan akan dikeluarkan dari kampus jika terbukti bersalah.
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- UMJ Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Selamat Ibu-Ibu Profesor
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai