Rektor Sebut STIPAN Jadi Ruang Megawati untuk Memajukan SDM Papua

jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) menggelar kuliah umum bertajuk Wawasan Kebangsaan dengan menghadirkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hasto hadir ke kampus STIPAN di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10), sekitar pukul 14.00 WIB didampingi Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Syaiful Hidayat.
Rektor STIPAN Soni Sumarsono, Direktur Program Pascasarjana STIPAN Rajanner Simarmata, Kaprodi Program Pascasarjana STIPAN Marisa Permatasari, menjadi figur yang menyambut kehadiran Hasto. Ratusan mahasiswa dari STIPAN juga terpantau menyambut kehadiran Hasto, bahkan ada penyambutan dengan tarian asal Papua.
Hasto bersama rombongan kemudian memasuki ruangan acara. Kegiatan dimulai dengan menyanyikam Indonesia Raya tiga stanza.
Soni selanjutnya menyampaikan sambutan pembuka, dengan menyinggung soal mahasiswa STIPAN saat ini mayoritas berasal dari Papua.
Eks Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan banyaknya mahasiswa dari Papua tidak lepas dari keinginan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk memajukan sumber daya manusia (SDM) wilayah Timur Indonesia itu.
Awalnya, Soni mengatakan Papua menjadi daerah dengan persoalan SDM karena anak-anak dari pulau di Timur Indonesia itu sulit bersekolah sampai jenjang tertinggi.
Namun, katanya, anak-anak dari Bumi Cenderawasih punya keinginan mengenyam pendidikan sampai jenjang universitas.
Megawati menjadi sosok yang menyarankan STIPAN bisa menaruh soal berwawasan kebangsaan dalam visi kampus.
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Link Streaming Final Four Proliga 2025: Megawati Cs Siap Menghadapi Popsivo Polwan
- Hadirkan Megawati, Gresik Petrokimia Makin Optimistis Raih Target Juara Proliga 2025
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi