Rektor Tengah
Oleh: Dahlan Iskan
Selasa, 12 Desember 2023 – 09:29 WIB
.jpeg)
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com
Di Indonesia, sistem pemilihan rektor diserahkan ke MWA. Karena itu ada MWA yang merasa punya kuasa besar: seperti di UNS Solo. MWA-nya akan ngotot melantik rektor pilihan mereka –abai pada suara menteri. Ngotot.
Sesaat sebelum pelantikan, MWA-nya dibekukan oleh menteri. Sampai sekarang. Pejabat yang tidak menggunakan kekuasaan disebut abai.
Kelebihan menggunakan kekuasaan dinilai diktator. Yang pas tentu yang di tengah-tengah. (*)
INILAH cara Pemilu Rektor di ITS Surabaya: populis dikombinasikan akademis. Tanpa mengabaikan ambisi pribadi dan self initiative.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Prodi DKV Untar Dorong Kreativitas dan Bisnis Lewat Pameran CREBO Season 2
- Cermin Sikka
- Menko Yusril Pastikan RI Lindungi WNI yang Hadapi Masalah Hukum di Luar Negeri
- Diskusi UU TNI di Kampus, Pangdam I/BB: Kami Terbuka terhadap Kritik
- Kapolda Riau Dorong Mahasiswa Lestarikan Bahasa dan Budaya Melayu
- Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan