Rektor UI dan MWA Sepakat Akhiri Konflik
Sabtu, 24 Desember 2011 – 11:38 WIB
JAKARTA – Perdamaian antara Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri dengan Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia (MWA UI) tak membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) lepas tangan. Pemerintah akan tetap mengawasi kesepakatan yang dibuat kedua pihak saat mediasi di Gedung Kemendikbud, Kamis (22/12) malam . Kemendikbud, lanjut Djoko, akan terus menanyakan perkembangan perdamaian kepada Senat Akademik Universitas (SAU) yang mengurus tim transisi. Hasil mediasi juga menyatakan semua dokumen yang bertentangan dengan hasil rapat tidak akan berlaku. Sebab, Kemendikbud menyatakan semua organ baik MWA maupun eksekutif di UI tetap hidup.
Dalam mediasi yang dihadiri Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri dan Ketua MWA Purnomo Prawiro, keduanya sepakat mengakhiri konflik internal. Selanjutnya, akan dibuat tim transisi yang terdiri atas 7 orang. Mereka dari unsur rektorat, MWA, dan dewan guru besar, senat, dan mahasiswa. Nama-nama tim transisi paling lambat diserahkan 29 Desember mendatang.
Baca Juga:
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Djoko Santoso mengatakan, kementerian sudah memberikan porsi internal antara MWA dan rektor untuk menyelesaikan konflik. Kemendikbud akan terus mengawasi keduanya agar tidak ada lagi konflik yang mencuat. Ditakutkan, ada komunikasi yang macet dalam penyusunan nama-nama tim transisi, sehingga konflik kembali terjadi. "Komunikasi keduanya memang berjalan tidak baik. Ini terbukti dengan belum dipilihnya tiga opsi yang diberikan Kemendikbud pada September lalu," terang mantan Rektor ITB tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA – Perdamaian antara Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri dengan Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia (MWA
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life