Rektor UIN: Korupsi Itu Soal Budaya dan Sistem

Rektor UIN: Korupsi Itu Soal Budaya dan Sistem
Komarudin Hidayat. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
"Jadi, dosa sosial tidak bisa ditebus dengan ibadah ritual. Saya sedih, (kalau) ada orang jadi tersangka korupsi, tapi diberitakan lagi umroh. So what gitu lho," tukasnya menambahkan.

Akan halnya pembuatan Pojok Antikorupsi di kampus oleh lembaga pimpinan Antasari Azhar itu, lanjut Komarudin, merupakan suatu langkah positif. "Adanya Pojok Antikorupsi ini membuat kami merasa gembira. Ini memberikan suatu cahaya. Saya teringat pernyataan mantan Ketua KPK (Taufiqurrahman) Ruki, bahwa kalau dia berjalan harus siap sunyi sepi, tak ada yang mau menemani," ujarnya.

"Tapi sekarang, tidak (akan) sunyi sepi lagi; kami akan menemani. Kami dari kampus, siap mendukung, mencegah dan memberantas korupsi. Bangsa ini bukan milik nenek-moyang, tapi milik anak-cucu. Maka harus dijaga, syukur-syukur lebih baik," pungkasnya. (gus/JPNN)

JAKARTA - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Komarudin Hidayat, mengaku malu bila ditandangi diplomat dari mancanegara.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News