Rektor Undip soal Kematian Dokter Aulia Risma Lestari: Untuk Apa Kami Menutupi?
Guru Besar Manajemen Sumber Daya Manusia itu menyatakan ajakan ini, bukan semata untuk kepentingan Undip, tetapi kepentingan bersama.
"Kampus ini lahir untuk mengabdi kepada bangsa, negara dan umat manusia melalui bidang pendidikan. Undip ini statusnya badan hukum milik negara, tetapi keberadaannya didedikasikan untuk masyarakat," ujarnya.
Terkait masalah perundungan, teemasuk dugaan tindakan pemalakan oleh senior, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat yang berwenang. Dalam konteks ini, pihaknya membuka diri dan bersikap kooperatif sejak peristiwa ini terjadi.
Baginya, Undip bukan saja kooperatif, tetapi juga transparan. Suharnomo merasa heran dengan munculnya tuduhan bahwa kampus menutup-nutupi peristiwa itu.
"Untuk apa kami menutupi-nutupi. Ini era digital di mana semua orang bisa berekspresi di ruang digital. Yang kita harapkan dialektika di ruang publik yang produktif, yang edukatif, bermanfaat," katanya.(mcr5/jpnn)
Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo menilai kematian mahasiswi PPDS Undip, dokter Aulia Risma Lestari menjadi bola liar.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Pengakuan Undip-RS Kariadi soal Bullying Jalan Pengusutan Kasus dr Aulia Risma
- Rangkaian HUT ke-18, Brawijaya Healthcare Gelar 'Happy, Healthy & Fun', Ini yang Dibahas
- Formasi CPNS 2024 Tanpa Pelamar Bukan Hanya Dokter Spesialis
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Peserta PPDS Undip Dipanggil Polisi soal Perundungan Dokter Aulia
- Dipolisikan soal Perundungan PPDS Undip, Ini Reaksi Menkes Budi