Rektor UNJ: Pemikiran Soekarno 57 tahun Lebih Maju Dibanding Masyarakat Internasional

Rektor UNJ: Pemikiran Soekarno 57 tahun Lebih Maju Dibanding Masyarakat Internasional
Dewan Pembina Megawati Institute Hasto Kristiyanto dalam seminar bertajuk Dari Rawamangun untuk Indonesia: Menapaki Jejak Pemikiran Soekarno tentang City of Intellect (Kota Mahasiswa) pada Rabu (4/11). Screenshot Zoom

Misalnya memperkenalkan pusat keunggulan agronomi dan veterinary medicine di IPB, lalu Universitas Hasanuddin untuk hukum dan ekonomi.

Sistem ini diadopsi oleh anggota Asean hingga kini ada 26 pusat keunggulan sejenis di kawasan regional Asia Tenggara ini.

Prasasti Kota Mahasiswa memberi simbol agar universitas berperan sebagai pusat koordinasi kegiatan Tridarma perguruan tinggi di sejumlah universitas di seluruh Indonesia.

"Di kampus lah semestinya dirancang dan dikaji bangunan masa depan peradaban suatu bangsa dengan membekali generasi muda ilmu pengetahuan, keterampilan, seni dan teknologi baru," kata Abbas.

Dewan Pembina Megawati Institute Hasto Kristiyanto mengatakan, ketika Bung Karno meneken prasasti UNJ dan membubuhkan Kota Mahasiswa atau City of Intellect, sebenarnya bermuara pada falsafah bangsa dan tujuan bernegara seperti dimuat konstitusi, yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan menurut Bung Karno, adalah cermin kehidupan sebuah bangsa. Melalui pendidikan lewat sekolah, merupakan salah satu lokus untuk memulai revolusi mental.

Di masa lalu, Bung Karno berusaha untuk menumbuhkan etos warga negara melalui pendidikan di sekolah.

"Yakni melalui penerapan sistem pendidikan Panca Wardhana. Sistem pendidikan yang menekankan pada nation and character building," katanya.

Soekarno dianggap telah menjadikan pendidikan nasional memiliki visi melampau zamannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News