Rektor Unmul: Bahaya Jika Dosen Hanya Kejar Duit

Rektor Unmul: Bahaya Jika Dosen Hanya Kejar Duit
Rektor Unmul: Bahaya Jika Dosen Hanya Kejar Duit
SAMARINDA- Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Zamruddin Hasid mengaku snagat prihatin dengan mencuatnya kabar dugaan penyimpangan program gelar S-1 guru dengan sistem kelas kualifikasi. Zamruddin Hasid berharap berharap polemik ini tidak menimbulkan anggapan bahwa dosen hanya mengejar uang mengajar. Sebab jika angapan itu benar maka pendidikan menjadi dalam keadaan berbahaya.

Zamaruddin mengatakan program studi dan dekanat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) -fakultas yang menyelenggarakan program ini- harus mengatur dengan baik pembagian mata kuliah untuk pengajaran di daerah-daerah. 

"Pelaksanaannya sudah benar. Legalitasnya sudah dijamin. Tinggal pembagiannya yang harus secara baik supaya tidak menimbulkan kecemburuan," ujar mantan dekan Fakultas Ekonomi ini.

Sebagai informasi, program kerja sama gelar S-1 bagi guru antara Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim dan FKIP Unmul, memungkinkan dosen mengajar di daerah-daerah. Biaya transportasi antara daerah itu berbeda-beda. Di Malinau, 1 SKS (sistem kredit semester) mencapai Rp 6 juta, sehingga satu dosen yang mengajar 3 SKS menerima Rp 18 juta.  Sedangkan di daerah lain, nilainya jauh lebih rendah.

SAMARINDA- Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Zamruddin Hasid mengaku snagat prihatin dengan mencuatnya kabar dugaan penyimpangan program gelar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News