Rel Ambrol, Tarif Angkot Melejit
Sabtu, 24 November 2012 – 03:56 WIB
’’Semua jadi semrawut sekali. Banyak komplain. Cuma itu sudah kami antisipasi dengan cepat bersama Dishub dan Kepolisian,’’ ucapnya.
Dari pantauan INDOPOS, pasca longsor, jalur rel KAI itu banyak dimanfaatkan sopir angkutan kota (angkot) dan ojek untuk mencari keuntungan. Dua angkutan alternatif masyarakat itu sengaja menaikkan tarif ongkos ke penumpang. Untuk tarif angkot ke stasiun Bojonggede dipatok Rp 10 ribu dari harga normal sebesar Rp 3 ribu/orang. Sedangkan, ongkos ojek tarifnya melonjak drastis mencapai Rp 50 ribu ke stasiun Bojonggede dari berbagai wilayah.
Kondisi ini dikeluhkan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL). Mereka harus membayar lebih mahal untuk bisa naik kereta. Bahkan, pengeluaran penumpang dalam sehari mencapai Rp 150 ribu setiap kali berangkat bekerja.
’’Saya memang butuh angkutan buat ke Bojonggede, tapi jangan dimaanfatkan begitu dong. Saya dan penumpang lain juga orang susah,’’ ujar Siti (28), yang juga warga Jalan Waranti, Kabupaten Bogor.
BOGOR-Dua hari pasca longsor di Kampung Babakansirna, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS