Rela Dinikahi Ipar, Ijab Kabul di Hadapan Kakak yang Koma

jpnn.com - Inilah yang mungkin disebut budaya ngarang wuluh.
Seorang wanita yang tinggal di kawasan Tandes ini mau menikah dengan kakak iparnya.
Tujuannya satu, untuk mengasuh keponakan-keponakannya yang ditinggal mati ibunya.
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
SOSOK Karin memang sangat keibuan. Dia pernah sakit hati dengan seorang pria dan memutuskan tidak akan menikah.
Tahun 1990 rahimnya juga dioperasi, karena ada bakal kanker yang dimungkinkan akan semakin ganas bila dibiarkan.
Namun, tahun 1993 ia tak bisa menolak untuk menikah dengan kakak iparnya alias suami kakak perempuannya. Hal itu karena permintaan kakaknya yang nyawanya tidak bisa ditolong lantaran terkena kanker payudara.
“Keluarga kami memang punya indikasi keturunan kanker. Saya dulu masih mau tumbuh sudah dioperasi. Alhamdulillah, sekarang tidak apa-apa,” kata Karin ditemui di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jum’at (2/12).
Inilah yang mungkin disebut budaya ngarang wuluh. Seorang wanita yang tinggal di kawasan Tandes ini mau menikah dengan kakak iparnya. Tujuannya satu,
- 297 PPPK Tapin Dilantik, Bupati Yamani Beri Pesan Begini
- Agus Ungkap Progres Perbaikan Sistem Transfer Bank DKI
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya
- Jadi Tersangka Korupsi, ASN Kendari Masih Bisa Berpose Begini
- Diduga Korupsi APBDes Rp 1,3 Miliar, Eks Kades Kelumpang Buron
- Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Kasus Penipuan Proyek Rp2,1 Miliar