Rela Genjot Sepeda Demi Mudik ke Jogja
Uang Mepet, Dwiyono Naik Sepeda Unik Hasil Rakitan Sendiri
Kamis, 09 September 2010 – 01:11 WIB

Pemudik bersepeda, Dwiyono (23) saat melintas di Jl Brigjen Dharsono (by pass), Kota Cirebon, kemarin. Dwiyono melakukan perjalanan mudik dari Cikarang menuju kampung halamannya Jogjakarta, dengan menggunakan sepeda unik yang dirakitnya. Foto : Yuda Sanjaya/Radar Cirebon/JPNN
CIREBON - Hasrat Dwiyono (23) untuk menginjakkan kaki di kampung halamannya begitu besar. Segala keterbatasan pun tidak menjadi halangan bagi Dwiyono, termasuk menempuh perjalanan ratusan kilometer dari Cikarang, Bekasi menuju Jogjakarta.
Bermodal sepeda rakitannya, pemuda yang bekerja di salah satu pabrik di kawasan industri Cikarang ini memilih mudik dengan menggowes sepeda. Saat tiba di Kota Cirebon, kemarin (8/9), Dwiyono terlihat cukup bugar. Namun, nafasnya yang tersengal-sengal memberi tanda kalau pria asal Jogjakarta ini sudah kelelahan.
Baca Juga:
Tapi, kerinduan pada kampung halaman membuat tekadnya bulat untuk tetap mengarungi perjalanan dengan kayuhan demi kayuhan sepeda. Dwiyono berangkat dari Jakarta sekitar pukul 20.00 Selasa (7/9) dan kemarin baru sampai di Kota Cirebon.
Dengan hanya membawa uang Rp50 ribu, Dwiyono tentu harus menghemat kebutuhan perjalanannya. Sepanjang perjalanan Cikarang-Cirebon, dia hanya mengonsumsi roti dan air mineral yang dibelinya di warung-warung pinggir jalan.
CIREBON - Hasrat Dwiyono (23) untuk menginjakkan kaki di kampung halamannya begitu besar. Segala keterbatasan pun tidak menjadi halangan bagi Dwiyono,
BERITA TERKAIT
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045