Rela Jahit Mulut di Depan KPK untuk Menuntut Perkembangan Kasus Bupati
jpnn.com - JAKARTA - Lima orang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar atau GERAK melakukan aksi jahit mulut di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (31/10). Aksi tersebut dilakukan karena mereka menganggap tidak ada perkembangan terkait kasus-kasus yang melibatkan Bupati Kampar Jefri Noer.
"Kami mau sampaikan kasus-kasus Bupati Kampar Jefri Noer. Kasusnya sudah bertahun-tahun ditangani Kejati Riau," kata Koordinator lapangan GERAK, Anton di KPK, Jakarta, Jumat (31/10).
Menurut Anton, ada beberapa kasus yang melibatkan Jefri. Di antaranya, kasus Program Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Masyarakat (P4S) Kubang Raya. Selain itu, pengadaan baju koko senilai Rp 4 miliar. “Pengadaan baju koko tidak melalui proses lelang. Baju itu dibeli saat masa dia kampanye sebagai calon bupati. Setelah dia jadi bupati, pengadaan itu dianggarkan ke anggaran Pemda. Berarti ada penyelewengan," ujar Anton.
Kemudian, sambung Anton, Jefri juga terlibat dalam persoalan alih fungsi hutan. Yang terakhir, Anton meminta kelanjutan penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan istri bupati, Eva Yuliana.
Anton menyatakan, aksi yang mereka lakukan adalah bentuk ketidakpercayaan atas kinerja aparat penegak hukum di Kampar. "Aksi jahit mulut ini karena kita sudah capek ngomong. Percuma aja kita ngomong hasilnya juga enggak ada. Mending kita aksi jahit mulut, diam," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Lima orang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar atau GERAK melakukan aksi jahit mulut di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seorang Wisatawan Hilang Diterjang Ombak Besar di Pantai Anyer
- Ikatan Pemuda Betawi Soroti Seleksi Dewan Kota Jakpus
- Kemenhub Tingkatkan Pantauan Udara Selama Libur Nataru
- Polisi Antisipasi Peredaran Narkoba pada Malam Pergantian Tahun di Batam
- Rieke PDIP Bakal Dipanggil MKD Buntut Bersuara Tolak PPN 12 Persen
- 5 Rekomendasi Kongres I PPPK RI, Poin Terakhir Bikin Gembira