Rela Keluar Masuk Hutan untuk Cari Ibu Hamil
Jumat, 25 Desember 2009 – 06:48 WIB
Perempuan 31 tahun itu memelopori perbaikan gizi keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga, terutama ibu hamil. Cerita Aminah, dari program yang dijalankan itu dirinya tak berpikir bakal mendapat anugerah Srikandi Award untuk kategori penurunan angka kematian bayi. "Saya hanya berpikir bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama ibu hamil," tuturnya.
Namun, siapa sangka, upaya Aminah berkunjung dari rumah ke rumah warga bisa mengantarkannya menjadi yang terbaik. Dia menjelaskan, tidak mudah mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan. Karena itu, pendekatan yang dia pakai adalah persuasif dengan turun langsung ke lapangan. Tak hanya memberi bimbingan terhadap ibu hamil, tapi juga seluruh keluarga mereka. "Ya, suaminya, mertua, nenek, pokoknya semua anggota keluarga. Tujuannya, agar kesadaran mereka terhadap kesehatan berubah. Terutama, perhatian terhadap ibu hamil," jelasnya.
Aminah mengatakan, upaya menekan angka kematian bayi sejatinya harus dimulai dengan memperhatikan kesehatan sang ibu. Jika ibu kurang gizi dan kesehatannya buruk, sudah pasti janin yang dikandungnya terpengaruh. "Banyak bayi lahir dengan berat badan rendah karena ibunya kurang gizi. Karena itu, merekalah yang pertama kami sentuh," ungkapnya.
Edukasi yang diberikan Aminah dimulai dari hal-hal sederhana. "Contohnya, kalau memasak sayuran jangan dipotong dulu, baru dicuci. Yang benar, dicuci dulu baru dipotong, karena nilai gizinya masih tinggi. Kelihatannya sederhana, tapi amat penting," terang perempuan berjilbab itu.
Bidan-bidan ini telah mendedikasikan hidupnya untuk keselamatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pun menganugerahi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408