Rela Menunggu 10 Jam untuk Bisa Berada di Depan Keranda Jenazah
RAKYAT Singapura juga begitu mencintai dan berterima kasih kepada Lee Kuan Yew. Hari ini, jenazah sang founding father of Singapore itu akan dimakamkan.
-------------
Laporan Diar Chandra-Dipta Wahyu, Singapura
------------
Dari pantauan Jawa Pos, sampai tadi malam pukul 20.00 waktu setempat yang merupakan batas waktu pemungkas bagi rakyat untuk memberikan penghormatan terakhir langsung kepada jenazah Lee di Parliament House, tercatat lebih dari 1,2 juta orang yang datang. Jumlah itu setara dengan sekitar sepertiga jumlah penduduk Singapura.
Pada puncak kunjungan Jumat (20/3), warga rela menunggu berjam-jam, bahkan rekor mencapai 10 jam, untuk mendapat giliran memberikan penghormatan terakhir. Para pelayat hanya bisa berada di depan keranda jenazah Lee beberapa detik.
Kebanyakan hanya bisa membungkuk sejenak sebelum didorong ke luar. Singapura berpenduduk 5,5 juta orang. Namun, warga negaranya hanya 3,34 juta orang. Sisanya adalah pekerja migran, ekspatriat, dan keluarga mereka.
Respons duka dan penghormatan yang tidak pernah terjadi di Singapura tersebut membuat Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang juga putra sulung Lee terharu.
Di luar kebiasaan protokoler, PM yang baru sembuh dari penyakit kelenjar getah bening itu menemui para warga yang antre pulang maupun yang masih antre untuk masuk gedung parlemen. Dia pun menyalami dan menyapa mereka.
Hsien Loong juga bersedia memenuhi permintaan wawancara doorstop sejumlah jurnalis, hal yang tidak lazim di Singapura yang semua serba diatur.
Dia mengungkapkan, kehadiran langsung 1,3 juta rakyat untuk memberikan penghormatan kepada Lee merupakan hal luar biasa yang tidak pernah terbayangkan. (*/c5/kim)
RAKYAT Singapura juga begitu mencintai dan berterima kasih kepada Lee Kuan Yew. Hari ini, jenazah sang founding father of Singapore itu akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer